Sabtu, Januari 28, 2012

9 Nyawa Melayang Dengan Mudah

Sedih hati gue melihat dari tayangan televisi tentang kecelakaan Lalu lintas yang mengakibatkan tewasnya 9 orang dan mencelakai beberapa orang lainnya.Minggu 22 Januari 2012 menjadi hari yang kelabu saksi bagi pembantaian 9 orang warga Jakarta yang tengah menikmati suasana liburan dalam kesederhanaan. Saksi pembantaian yang dilakukan Orang yang merasa berpendidikan, kaya dan merasa menjadi orang starta atas . Betapa ini menjadi gambaran begitu tidak berharganya nyawa di Jakarta kota Bang Foke yang katanya Manusiawi ini. Satu lagi menjadi bukti bahwa yang bodoh dan tidak bermoral cenderung lahir dari kalangan atas sebagai perusak tatanan negeri ini.(Sesuai Tulisan "Yang Berduit Tak Bermoral")

Penegakkan hukum dinegeri ini sangat rapuh dan jauh dari rasa keadilan terutama bagi pihak yang benar. Selalu saja takdir Tuhan yang disalahkan dan dijadikan Alibi untuk melepas jeratan hukum yang berlaku. Dalam hukum seharusnya tidak mengenal rasa kasihan dan permintaan maaf, agar hukum menjadi objektif dan dapat ditegakkan seadil - adilnya. Lihatlah beberapa negara seperti China dan Arab Saudi serta beberapa negara di Eropa lainnya. Hukum yang ditegakkan seadil adilnya tanpa memberi maaf akan menjadikan martabat bagi para pejabat yang berwenang serta memberikan pelajaran berharga bagi orang lain untuk selalu berhati - hati dalam menjalankan kehidupan pribadinya.

Menghukum orang yang salah adalah syurga dan pahala bagi yang melakukannya untuk kepentingan masyarakat luas. Kalau aja seseorang dengan sengaja membuat dirinya mabuk yang akhirnya membahayakan diri orang lain berarti sudah dengan sengaja membuat celaka orang lain dengan perencanaan. Jadi tidak mungkin yang terlontar dari ucapannya adalah "Musibah!". Memang kadang kita terlalu tolol dalam mengartikan musibah atau kesengajaan terutama dalam segi hukum. Tengoklah seorang ayah yang memberikan susu kepada mayat anak balitanya. Tengoklah apa jawaban Si pembuat bencana setelah selesai melakukan perbuatannya. Apakah kontras sebagai musibah dan bencana???? atau sengaja????...






Gue pribadi setuju untuk menghukum mati bagi pelaku pembantaian 9 orang yang tengan berada di tempat yang benar. Gue berdoa semoga Allah Tuhan Semesta Alam menghukum mental dan nasib bagi semua orang yang berada di dalam mobil maut tersebut..... Amin.... Ayo awasi pelaksanaan hukuman bagi tersangka dan kita berhak meminta keadilan ditegakkan di Negeri Tercinta Ini.

Sebagai rasa kekesalan gue... Gue juga meminta "Bila memang harus terjadi lagi" korban pelanggaran hukum yang mengakibatkan hilangnya hak dan nyawa orang lain, Ya Tuhan jadikanlah Korban tersebut dari Golongan Atas dan Para Pejabat yang Zolim dinegeri ini......... Amin..

https://www.facebook.com/pages/Mendukung-hukuman-mati-afriani-susanti-tersangka-tragedi-gambir/279982448722616

Tidak ada komentar: