Sabtu, Mei 02, 2009

Korban PHK Stress Menabrakkan Mobilnya Ke Iring - iringan Ratu Belanda 4 Tewas

Kemeriahan pawai menyambut hari ulang tahun Ratu Beatrix berubah menjadi hujan tangis. Seorang pengemudi mobil menerobos barikade polisi dan menabrak iring-iringan bus yang ditumpangi Ratu Beatrix, Kamis (30/4).Saat berusaha menabrak bus, mobil itu menghantam penonton. Empat orang dilaporkan tewas dan belasan mengalami luka-luka.

Pengemudi nekat itu akhirnya gagal menabrak bus setelah menabrak Tugu Monumen. Peristiwa itu terjadi di kota Apeldoorn, Belanda, sekitar 70 kilometer (45 mil) timur Amsterdam.



Dari jejak yang terlihat dari televisi Belanda menunjukkan, putra mahkota Willem-Alexander dan istrinya serta putri Maxima berdiri dari tempat duduknya dan menonton peristiwa ini dengan raut yang terperangah. Mereka kemudian duduk kembali ketika bus mulai berjalan.

Berita yang dirilis Assosiated Press melaporkan, mobil dengan kecepatan tinggi itu berusaha mendekati bus. Dari saksi mata yang berada di tempat kejadian terungkap, mobil tersebut telah rusak berat sebelum menabrak Tugu Monumen. Polisi yang tadinya siaga langsung berhamburan menuju mobil. Mereka mengeluarkan pengemudi dan membawanya ke ambulans dan sedang diinterograsi. Beberapa polisi lainya memberi pertolongan kepada penonton sebelum mereka dibawa ke rumah sakit.

Petugas kepolisian segera mengerahkan penyelidik dan anjing pelacak untuk memeriksa mobil tersebut dari kemungkinan adanya bom. Karena mobil naas tersebut rusak berat, polisi harus menggergaji atap mobil untuk mengadakan penyelidikan lebih dekat.

Penuntut umum, Ludo Goossens, mengungkapkan, pengemudi sengaja menabrakkan mobilnya. Hanya saja, kejadian itu tidak terkait dengan teroris. Hingga saat ini belum ada berita yang dirilis oleh pihak kepolisian, tetapi pengemudi tersebut diidentifikasi seorang lelaki berumur 38 tahun, warga negara Belanda, tidak ada catatan kepolisian, dan tidak ada sejarah penyakit jiwa.

“Sangat disayangkan hari yang indah dirusak oleh peristiwa tragis ini. Peristiwa ini mengejutkan kami. Kami turut berbela sungkawa terhadap korban dan keluarga korban serta untuk semua orang yang cedera atas peristiwa ini,” tutur Ratu Beatrix.

Perdana Menteri Jan Peter Balkenende sangat terkejut dengan peristiwa itu dan segera menginstruksi untuk diadakan penyelidikan menyeluruh.

Seorang wartawan, Peter von de Vorst, mengatakan kepada televisi RTL, melihat peristiwa itu seperti menonton film yang mengerikan. ”Hari ini adalah hari yang menyenangkan. Namun, tiba-tiba kami mendengar sesuatu, semua orang melihat ke atas dan kami melihat tubuh melayang di udara. Kemudian terjadi kepanikan dan kami merasa sesuatu yang buruk telah terjadi,” tuturnya.

Cynthia Boll, seorang fotografer, mengatakan kepada BBC, mobil itu sudah sangat rusak sebelum menabrak penonton dengan kecepatan tinggi. “Ada orang di mana-mana. Anda pasti dapat melihat kejadian ini serius. Di mana-mana ada darah, sepatu yang terlepas, dan semua orang memberikan CPR,” katanya.

Wali Kota Apeldoorn Fred de Graaf mengatakan, perayaan ini dibatalkan. ”Ketakutan yang tergambar pada wajah anggota keluarga kerajaaan adalah alasan pembatalan acara ini. Pembatalan acara ini juga terjadi di Rotterdam dan kemungkinan untuk semua daerah,” tuturnya.

Penerobos Pawai Ultah Ratu Itu Korban PHK







Polisi Belanda menegaskan pengendara mobil yang menerobos pawai ultah Ratu Belanda Beatrix melakukan aksinya dengan sengaja.

Pengendara mobil berusia 38 tahun itu sengaja menerobos kerumunan warga yang menyaksikan arak-arakan Ratu Beatrix, Kamis (30/4). Sedikitnya lima orang tewas dan 12 orang lainnya terluka, lima kritis.

Tersangka sendiri kritis dan dirawat di rumah sakit. Ia tak bisa diinterogasi. Tidak lama setelah insiden, ia menyatakan kepada polisi sengaja melakukan perbuatan itu, yang disaksikan juga keluarga kerajaan.

Dalam pidato singkat Beatrix mengatakan, "Kami hanya bisa terdiam, kejadian seperti itu bisa terjadi." Ratu juga menyatakan turut prihatin dengan sanak saudara para korban.

Pelaku bekerja sebagai satpam, tetapi beberapa bulan lalu di-PHK. Menurut tetangga, orangnya pendiam dan tertutup. Reserse Belanda mengerahkan 250 polisi untuk menyelidiki kasus ini. Rumah tersangka tengah diselidiki. Pihak kehakiman menduga aksi ini dilakukan sendiri.

Korban jiwa adalah tiga laki-laki dan dua perempuan. Di antara korban luka terdapat tiga anak-anak berusia 16, 15, dan 9 tahun. Korban luka lain adalah anggota drumben penyandang cacat mental dari Tilburg dan anggota band Antilia.

Di kebanyakan kota, upacara hari Ratu dibatalkan atau disesuaikan. Di semua gedung Pemerintah Belanda, bendera dipasang setengah tiang. Di Kedutaan Besar Belanda di luar negeri, upacara hari Ratu digelar sederhana.

(kompas)

Tidak ada komentar: